: Pulung Amoria Kencana
serumpun bunga rumput
di padang prairi
tinggi. meninggilah tangkaimu menunjuk angkuh matahari. dan di musim kemarau ini saatnya ditebar serbuk sari. spora tebarkan ke udara agar bersemai tunas-tunas cinta. berkecambah di musim basah. demikianlah musim setiap kali berubah, menandai setiap gunung, setiap lembah
tinggi. meninggilah tangkaimu menangkal lecutan petir agar tawar setiap tangis yang getir, agar kelopak-kelopak senyum tetap bertengger di rengkah bibir
bunga rumput
liar di sabana negeri hujan
maka basuhlah muka mereka, kecambah cinta yang kau semai, dengan hujan tropika dari langit di bola mata, setiap derai. lalu ketika suatu saat nanti kautunggu senja tiba, kau dengarlah di suatu tempat entah di mana, kanak-kanak mengirimkan tawa. bukan lagi air mata
(meski hidup adalah luas stepa
tak selalu penuh lagu seperti latihan pramuka)
tetapi bunga rumput
liar di padang pampas
akan tetap bernyanyi. hingga bulu putih-perakmu lepas bersama angin berkilas. maka biarlah lagu tetap terdengar, buku cerita tetap terbuka karena kisah cinta tak akan pernah tuntas. tak akan pernah lunas
bunga liar
di padang rumput bergetar
tinggi. meninggilah mimpimu menyapa negeri bintang-bintang. di sanalah bermukim doa-doa cinta. mengantar tidurmu saat sunyi malam tiba
2003
Reply