kepada Iqbal
kerinduan pada rahim ibunda telah kautafsir dalam jejak-jejak sepatu bootmu, dalam hirupan hawa gunung di lumbung paru-parumu
puting angin gunung telah mengingatkanmu kembali pada hangat puting susu ibu, seperti telah dirajahkan doa-doanya ke dinding jantung masa kecilmu, serupa tattoo di kaki, meski tanpa warna, namun abadi
penyair merunduk dalam puisi ini
menikmati perih merembes di hati
larik demi larik terpatri
menjelma tattoo puisi
Reply