BILA kau masih menganggap sajak-sajakmu, anak-anak ruhanimu, sedemikian penting dan berharga dan makna yang kausematkan padanya begitu keramat sehingga harus kaupagari dengan terali tafsirmu sendiri, maka kau sedang menjadi seorang ibu yang tak membiarkan anakmu berangkat ke surau pergi mengaji karena kau takut kehilangannya barang sejenak.
Kata para guru ruhani rasa kepemilikan atas apa pun, Penyairku, konon adalah gejala kekerdilan ego. Di negeri puisi, ini seperti orang buta yang menolak mukjizat penglihatan karena takut apa yang akan dilihatnya nanti tak serupa dengan yang selama ini dibayangkannya dalam kegelapan.
kataku Bunga, katamu Akan
kataku Telah, katamu Bantal
kataku Batal, katamu Nanti
kataku Lupa, katamu Puisi
pensilpatah
katamu puisi,kataku tai
katamu indonesia, kataku biadab
ananto prasetyo
assalamualaikum
aku cium kaki ibu dengan tanganku
yang berdebu setelah…
yah setelah dentuman itu
tepat dibelakangku… keras…
maafkan ibu rumahmu roboh ketika
aku sedang sibuk di halaman belakang
maafkan aku yang tak bisa menjaganya
cita-cita yang masih terbaring
setelah semalam masyuk dalam angan
wassalamu’alaikum